RSS

Khasiat Jeruk Bali (Pomelo)

29 Mar

Ngomongin jeruk bali yuk… Nggak tau kenapa gue suka banget jeruk yang satu inih, tapi yang manis tentunya, masalahnya dulu, waktu gue kecil, sodara gue punya pohon jeruk bali yang guedee bener terus buahnya lebat gituh, terus rasa jeruknya manis gila, jadi aja keterusan sampe sekarang doyan jeruk bali, heuheu…

Seperti umumnya buah jeruk, jeruk bali juga banyak mengandung vitamin C, tapi apakah jeruk bali punya keistimewaan lainnya, kita cari tau yuk!

Asal Usul Jeruk Bali

Jeruk bali adalah jenis buah yang punya nama latin Citrus Maxima atau citrus grandis. Di pasar internasional, jeruk bali biasa disebut dengan sebutan pomelo. Orang melayu menyebutnya limau besar, di Thailand diberi julukan Ma o, di Philipina diberi nama lukban atau suha, cina memberi julukan dou you atau youzi, di Bangladesh disebut jambura dan di Jepang di sebut dengan Bontan.

Asal mula jeruk bali hingga kini masih merupakan pertanyaan besar, namun yang pasti salah satu lokasi budidaya jeruk bali yang terkenal bukan Bali, melainkan Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Di Pati, jeruk bali disebut dengan jeruk bali madu karena rasanya yang manis. Setiap tahun, menurut salah seorang petani jeruk di sana, konsumsi terhadap jeruk bali madu meningkat. Jeruk bali madu di sana biasanya dihargai sebesar Rp. 11.000 per kilo,  atau Rp. 6000 per buah.

Di bali, daerah yang banyak menghasilkan jeruk bali adalah Kintamani (Bangli). Di sana harga jeruk bali bisa lebih murah daripada di Pati, yaitu dipatok dengan harga Rp. 6000 saja per kilogram. Itulah kenapa petani jeruk bali di sana, berharap harga jeruk mereka bisa mengalami peningkatan.

Selain buahnya yang manis, yang juga bisa diolah dari jeruk bali adalah kulitnya yang tebal yang bisa dibikin manisan. Bunganya oleh orang-orang Vietnam biasa dijadikan bahan campuran parfum sementara kayu dari pohon jeruk bali biasa dibikin perkakas dapur.

Pohon jeruk bali termasuk jenis yang mampu beradaptasi dengan baik pada daerah kering dan relatif tahan penyakit, terutama CVPD yang pernah menghancurkan pertanaman jeruk di Indonesia. Buah ini adalah buah musiman, bisa dipanen hanya dua kali saja dalam setahun. Penanaman jeruk bali yang banyak dilakukan di Indonesia adalah dengan cara cangkok. Cara ini dianggap lebih menguntungkan dibanding dengan penanaman secara biji atau stek, karena masa tanamnya lebih pendek.

Pohon jeruk bali akan aktif berbuah pada tahun ketiga setelah penanaman. Namun untuk menghindari pohon kekurangan nutrisi, maka di awal-awal penanaman harus banyak dilakukan pemangkasan kalau dirasakan buah terlalu banyak.

Usia pohon jeruk bali cukup panjang. Setelah berusia 23 tahun, pohon jeruk bali masih bisa berbuah. Yang perlu diperhatikan dari budidaya penanaman pohon jeruk bali adalah ancaman hama berupa lalat buah dan kecabuk. Kecabuk biasanya membuat buah jeruk bali menjadi hitam. Untuk mengatasinya, diperlukan pestisida dan methyl eugenol. Sementara untuk lalat buah, yang diperlukan adalah perangkap.

Kultivar unggulan jeruk bali di Indonesia yang cukup dikenal ada empat kultivar, selain jeruk bali madu yang tadi sudah disebutkan, kultivar lainnya adalah ‘nambangan’, ‘srinyonya’ dan ‘magetan’. Ketiga kultivar ini banyak di tanam di Kabupaten Magetan dan Madiun.

Kandungan Dalam Jeruk Bali

– Likopen
Kandungan likopen pada jeruk bali cukup tinggi, yaitu 350 mikrogram per 100 gram daging buah. Jika bersinergi dengan betakaroten (provitamin A) yang banyak terdapat pada jeruk bali, likopen bisa berperan sebagai antioksidan. Antioksidan ini bekerja untuk melawan radikal bebas yang terdapat dalam tubuh kita sehingga mampu mencegah jerawat, flek atau noda bahkan kanker kulit.
– Pektin
Jeruk bali mengandung pektin jauh lebih banyak dibandingkan dengan jenis jeruk lainnya setelah dijus. Satu porsi jus jeruk bali mengandung lebih dari 3,9 persen pektin. Setiap 15 gram pektin dapat menurunkan 10 persen tingkat kolesterol. Berarti jeruk bali dapat menurunkan risiko penyakit jantung.
– Zat aktif pembersih darah
Jeruk bali dipercaya mengandung zat aktif yang dapat membersihkan sel darah merah yang telah tua di dalam tubuh dan menormalkan tingkat hematokrit, yaitu persentase sel darah per volume darah. Tingkat hematokrit normal pada wanita adalah 37-47 persen, sedangkan laki-laki 40-54 persen. Rendahnya hematokrit akan menyebabkan anemia, tetapi jika sangat tinggi dapat memicu penyakit jantung karena darah jadi mengental.
– Kalium
Jeruk bali (gravefruit) merupakan sumber kalium, vitamin A (440 IU), bioflavonoid, dan likopen (350 ug/100g). Menurut hasil penelitian, jeruk bali termasuk antikanker yang sekaligus menyehatkan prostat.
– Vitamin C
Seperti jeruk lain, jeruk bali adalah sumber vitamin C (350 mikrogram per 100 gram daging jeruk). Vitamin C sangat baik sebagai sumber antioksidan. Perokok dianjurkan untuk mengonsumsi jeruk bali dua “siung” (helai dalam buah) setiap hari. Peningkatan kadar vitamin C di dalam darah mampu memperbaiki jaringan yang rusak, bahkan kanker, akibat tidak stabilnya molekul radikal bebas karena rokok dan polusi udara.

– mengandung vitamin B, provitamin A, vitamin B1, B2 dan asam folat.

Khasiat Jeruk Bali.

– mampu menurunkan kadar kolesterol yang seringkali menyumbat saluran pembuluh darah jantung.

– berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Sementara para ahli peneliti utama dari Universitas Jagiellonian, Polandia  menemukan bahwa ekstrak jeruk Bali ternyata mengandung antibakteri dan antioksidan yang dapat ”menenangkan” sistem getah perut dalam membantu proses penyembuhan.

– Dr. Thomas Bizozowski, ketua tim peneliti Jeruk Bali di Universitas Jagiellonian, Polandia menyarankan pada pasien penderita tukak lambung agar mengkonsumi Jeruk Bali. ”Sebaiknya para pasien yang sedang menderita tukak lambung, mengkomsumsi jeruk Bali setiap hari. Sebab kadar likopen yang terdapat di daging buah Jeruk Bali dapat menangkal bakteri di dalam lambung dan sebagai antioksidan,” katanya.

– menurut peneliti lain di Universitas Friedrich Schiller, Jerman juga kandungan senyawa kimiawi yang terdapat di dalam buah Jeruk bali tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan jantung dan lambung, tetapi juga baik untuk kesehatan gusi karena kadar vitamin C-nya tinggi. Penelitian yang melibatkan 58 responden yang mengalami gangguan kerusakan gusi cukup parah, setelah mengkonsumsi Jeruk Bali selama dua minggu, hasilnya positif. Urlich Splinghter peneliti dari Universitas Friedrich Schiller, Jerman, menyimpulkan temuannya bahwa terdapat korelasi positif pasien yang mengalami kerusakan gusi akut setelah mengkonsumsi Jeruk Bali sembuh. ”Dampak positif bagi pasien perokok yang mengalami kerusakan gusi, setelah memakan Jeruk Bali berangsur-angsur pulih kembali. Perlu diketahui merokok merupakan salah satu penyebab utama kerusakan gusi,” kata Urlich.

– hasil penelitian lain menyebutkan kandungan senyawa kimiawi yang terdapat di dalam daging buah Jeruk Bali ternyata juga berguna untuk ”menyapu” sel darah merah yang telah tua di dalam tubuh dan menormalkan hematokrit.

– mampu mengontrol diabetes agar tidak semakin parah. Diabetes melitus tipe 2 atau sering juga disebut dengan Non Insuline Dependent Diabetes Melitus (NIDDM) merupakan penyakit diabetes yang disebabkan oleh karena terjadinya resistensi tubuh terhadap efek insulin yang diproduksi oleh sel beta pankreas. Keadaan ini akan menyebabkan kadar gula dalam darah menjadi naik tidak terkendali. Kegemukan dan riwayat keluarga menderita kencing manis diduga merupakan faktor resiko terjadinya penyakit ini. Diabetes muncul saat tubuh tidak mampu memproduksi hormon insulin yang cukup untuk mengatur tingkat gula darah dengan tepat. Naringenin membantu meningkatkan kepekaan tubuh terhadap insulin. Juga, membantu mempertahankan berat badan ideal, yang merupakan bagian penting dalam pengobatan diabetes. Setelah makan, darah mengalir dengan gula, menyebabkan hati menciptakan asam lemak, atau lipid, untuk penyimpanan jangka panjang. Naiknya berat badan pada penderita diabetes menimbulkan risiko gangguan kesehatan dan kurangnya efektivitas insulin. Para peneliti menemukan bahwa naringenin membuat hati membakar lemak daripada menyimpannya. Mereka mengatakan naringenin memiliki efek dari fenofibrate dan rosiglitazone, dua obat-obatan penurun lipid yang digunakan untuk mengendalikan diabetes tipe 2. Yaakov Nahmias, penulis penelitian dari Universitas Hebrew, Yerusalem, Israel, memuji naringenin sebagai pengobatan “luar biasa” bagi penderita diabetes. “Unsur kimia seperti naringenin sudah lama dicari oleh industri farmasi, tetapi pengembangannya terganggu oleh masalah keamanan. Ini langkah maju tetapi bukan berarti makan jeruk Bali dalam jumlah besar akan menjadi obat mujarab, karena jaruk Bali hanya bisa mengkontrol agar diabetes tidak terlalu parah,” kata Nahmias dalam jurnal PLoS One.

(berbagai sumber)

 
4 Komentar

Ditulis oleh pada Maret 29, 2012 inci khasiat buah

 

4 responses to “Khasiat Jeruk Bali (Pomelo)

  1. projo27

    Juni 16, 2012 at 9:20 +07:00

    wah mbak, artikelnya mantab sekali. saya izin copy ya mbak

     
    • Shatikah

      Juni 17, 2012 at 6:35 +07:00

      makasiih… silahkan.. ^____*

       
  2. martina ika febriana (@MartinaFebriana)

    November 29, 2013 at 8:46 +07:00

    assallammualaikm,.
    maaf bu, sya mau tanya bgaimana untuk kandungan dri kulit jeruk bali sendiri??,. adakah jurnal atau literatur2 yang bisa saya dapatkan, mhon bantuannya ya buk,. 🙂
    ini alamat email saya. martinafebriana@gmail.com

     
    • Shatikah

      November 29, 2013 at 3:44 +07:00

      Kulit jeruk bali ternyata mengandung senyawa fitoestrogen, yakni naringin dan hesperidin. Senyawa yang memiliki sifat estrogenik dan mampu meningkatkan kepadatan tulang tersebut, banyak terdapat pada bagian terluar kulit jeruk bali.

      Berdasarkan hasil penelitian mahasiswa Universitas Gajahmada, kombinasi antara ekstrak kulit jeruk bali dan susu tinggi kalsium, dapat meningkatkan kepadatan tulang. Kombinasi antara ekstrak kulit jeruk bali dan susu tinggi kalsium memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi terapi osteoporosis. (sumber : http://www.indosiar.com/fokus/kulit-jeruk-bali-mengandung-fitoestrogen_110414.html)

       

Tinggalkan komentar